Ada beberapa gejala pada infeksi virus corona atau nama lainnya Covid-19 yaitu dengan ciri-ciri deman, batuk, sakit tenggorokan. Bisa dikatakan gelajanya seperti sedang terserang gejala flu. Tetapi bagi para ahli turut menegaskan jika inveksi virus corona tidak sama dengan flu yang biasa yang dari sisi risiko dan penularan dari orang ke orang.
Virus corona sudah membuktikan jika sudah bisa menimbulkan kematian dengan jumlah yang sebesar 3,5 persen dari kasus pasien yang sudah di tetapkan sebagai pasien yang positif virus corona.
Angka yang sudah di gambarkan merupakan angka yang tinggi dari pada potensi kematian pada serangan flu biasa dari 0,1 pasien yang ada.
Maka dari itu, banyak dari rata-rata pada risiko kematian pada virus corona yang jauh lebih tinggi 20 kali lipat yang terjadi pada flu biasa.
”Didapatkan jika ada ketidakpastian yang besar terkait dari tingkat kematian dikarenakan virus corona. Bisa dikatakan jika banyak variasi tergantung dari kualitas layanan pada kesehatan orang lokal,” ucap prof Biologi di University London.
Menurut para ahili menyatakan jika bahaya yang ditimbulkan sebenarnya berasal dari virus corona itu bukanlah dari korban jiwa. Tetapi pada lokasi rumah sakit banyak perawat yang kwalahan yang menangani jumlah kasus yang mengalami rawat inap dan ventilasi untuk memberikan pernapasan pada pasien.
Sebuah analisis yang menyatakan jika ada 45 ribu kasus di negara China, sebagian besar dari negara China dengan kabar meninggal yaitu orang tua dengan 14,8 persen dari korban yang meninggal dengan usia yang lebih dari 80-an.
Akan tetapi, dari penelitian yang disebut 41 persen dengan kasus yang serius terjadi dari usia 50 tahun.
Sedangkan dari 27 persen yang mengalami kasus yang serius juga menimpa pasien yang diatas usia 50 tahunan.