Bahayanya Jika Tubuh Terlalu Banyak Menyerap Logam


Logam berat adalah unsur yang terdapat secara alami di dalam bumi dan diolah untuk keperluan industri, pertanian, dan medis. Risiko keracunan logam berat terjadi ketika tubuh menyerap kandungan logam tertentu. Keracunan yang paling umum adalah karena bahaya kadmium, arsenik, merkuri dan timbal. Paparan logam berat tersebut dapat terjadi melalui kegiatan industri, cat, makanan, polusi udara, kemasan makanan yang tidak dilapisi dengan baik. Obat-obatan juga bisa menjadi penyebab keracunan logam berat.

Identifikasi keracunan logam tertentu

Empat jenis logam yang rentan terhadap keracunan adalah merkuri, timbal, arsenik, dan kadmium. Setiap jenis logam dapat menyebabkan gejala yang berbeda. Selain gejala umum, ada juga beberapa gejala khusus akibat keracunan logam berat dalam bentuk tertentu, yaitu:

Merkuri

Merkuri juga dapat menyebabkan keracunan, misalnya pada penambangan bijih emas dan perak. Sama pentingnya, pabrik-pabrik yang terlibat dalam produksi kaca, mesin sinar-X atau pompa vakum membawa risiko serupa. Jangan lupakan ancaman mengonsumsi ikan atau air yang terkontaminasi.

Timbal

Bahayanya, keracunan timbal bisa datang dari rumah. Terutama bagi masyarakat yang tinggal di rumah dengan cat timbal. Selain itu, pekerja konstruksi di kilang atau smelter logam juga menghadapi risiko serupa.

Arsenik

Keracunan arsenik dapat terjadi pada orang yang bekerja di dekat tempat pembuangan limbah berbahaya. Selain itu, menghirup insektisida dan pestisida menimbulkan ancaman serupa.

Juga, berhati-hatilah dengan air dan makanan laut yang terkontaminasi dan ganggang dalam kondisi yang sama, karena ini dapat menyebabkan keracunan.

Kadmium

Risiko terbesar keracunan logam berat dengan kadmium adalah mereka yang beroperasi di lingkungan pemrosesan bijih. Ini adalah batuan yang diekstraksi dari tambang berbasis mineral.

Selain itu, proses penyambungan logam yang mengandung bahaya kadmium juga membawa risiko serupa. Faktanya, menghirup asap rokok membawa risiko yang sama. Siapapun bisa mengalami keracunan logam berat, terutama anak-anak yang rentan keracunan timbal.

Misalnya, jika seorang anak menyentuh dinding yang dicat dengan timah dan kemudian memasukkan jarinya ke dalam mulutnya, itu bisa menjadi media pemaparan. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan kerusakan otak karena anak masih dalam tahap perkembangan otak.

Bagi yang ingin memastikan tidak terpapar logam berat, pastikan lingkungan kerja memenuhi standar keselamatan. Juga, batasi konsumsi ikan yang kaya merkuri. Rumah dengan cat berbasis timbal juga harus diuji keamanannya.